Pages

Subscribe:

Blogroll

Buku tamu

Selasa, 08 November 2011

Info Inhil

Canangkan Go Green Penanaman 1000 Pohon


    Wujud Nyata Peduli Lingkungan Kodim 0314/ Inhil bersama BNI Cabang Tembilahan.

TEMBILAHAN – Kodim 0314/Inhil bersama BNI Cabang Tembilahan mencanangkan program peduli lingkungan penanaman  1.000 pohon. Kegiatan penanaman pohon secara simbolis akan dilaksanakan di Parit 21  Kelurahan Sungai Beringin Kecamatan Tembilahan.

Sebagai wujud nyata kegiatan peduli lingkungan yang akan dilakukan oleh Kodim 0314/ Inhil bersama BNI Cabang Tembilahan, puncaknya akan digelar pada Senin (28/11) mendatang. Dalam rangka mendukung program Go Green Toba Lake yang akan dilaksanakan penanaman oleh Presiden SBY di Prapat Sumatra Utara, Korem 031/Wirabima beserta Jajaran melaksanakan Operasi Imbangan Go Green dengan Thema RIAU WIRABIMA GO GREEN.

Dalam keterangannya Pimpinan BNI Cabang Tembilahan Rudi Purwidianto S.Sos. Msi menyatakan Kamis (3/11), usai acara menerima dan penyerahan tanda pencanangan penanaman 1.000 pohon, di Makodim 0314/Inhil, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan program BNI untuk masyarakat dari sebagian hasil laba yang diperoleh oleh BNI Cabang Tembilahan.

“Kita memang mempunyai program peduli untuk masyarakat yang didapat dari hasil laba BNI diberikan lagi kepada masyarakat, antara lain  program  kesehatan, pendidikan serta untuk lingkungan seperti yang akan kita laksanakan nanti  Go Green penanaman 1.000 pohon di Parit 21” kata Rudi Purwidianto S.Sos. Msi Pimpinan BNI Cabang Tembilahan

Sementara itu Dandim 0314/Inhil Letnan Kolonel Inf Rudolf T.S. Manoppo, S.Sos menegaskan bahwa untuk melaksanakan program Riau Wirabima Go Green  Kodim 0314/ Inhil direncanakan akan melaksanakan penanaman sekitar 5.000 pohon, tersebar di seluruh Koramil Jajaran Kodim 0314/Inhil, namun secara simbolis akan dipusatkan di Parit 21 pada hari Senin tanggal 28 November 2011.

“Untuk mendukung program Riau Wirabima Go Green , dalam pelaksanaannya Kodim 0314/Inhil, nantinya akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Inhil serta Instansi terkait dan BUMN yang ada” sebut Dandim 0314/Inhil Letnan Kolonel  Inf Rudolf T.S. Manoppo, S.Sos.

Khusus kerjasama bersama  BNI Cabang Tembilahan dan Kodim 0314/Inhil, telah dicanangkan penanaman sebanyak 1.000 pohon Trembesi.

Pada kesempatan tersebut, Dandim 0314 Inhil Letnan Kolonel Inf Rudolf T.S. Manoppo, S.Sos sangat menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk ikut mensukseskan program yang akan dilaksanakan, dengan demikian secara tidak langsung kita ikut memelihara lingkungan kita serta mengurangi terjadinya global warning

" MARI BERGABUNG DENGAN DENGAN RIAU WIRABIMA GO GREEN UNTUK WUJUDKAN NEGERI LANCANG KUNING SEBAGAI PARU-PARU DUNIA". ( Seno ).

Jumat, 04 November 2011

Info Inhil

Pendistribusian Air PDAM Tirta Indragiri Akan Mengalami Kemacetan

Adanya Perbaikan Kerusakan Pipa Distribusi Utama di 7 Titik
Tembilahan (infoinhil.com) – Kelancaran pendistribusian air dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirta Indragiri Tembilahan kepelanggannya,  memasuki awal November 2011 akan mengalami kemacetan dan tidak maksimal. Dikarenakan adanya perbaikan kerusakan pipa distribusi utama (Pipa Induk) di  7 titik.

Menurut keterangan Direktur Utama PDM Tirta Indragiri Tembilahan. Drs Kemas Yusferi kepada infoinhil.com ( 2/11) bahwa perbaikan kerusakan pipa induk yang mengakibatkan kesedatan pendistribusian air tersebut,  diperkirakan akan memakan waktu selama sebulan, lantaran perbaikan yang dilakukan harus dilakukan secara perbaikan ulang atau perbaikan secara keseluruhan.

“ Pada awal Desember 2011 nanti, kita perkirakan perbaikan kerusakan pipa ini sudah selesai semuanya dan kelancaran pendistribusian air seperti biasanya kita jamin tidak ada persoalan lagi. Sejauh ini akibat adanya kerusakan pipa induk ini tidak sedikit air yang terbuang, sehingga air menyampai kerumah-rumah pelanggan menjadi sedikit mengalir  dan tidak deras lagi. “ Terang Kemas.

Adapun kerusakan pipa induk di  7 titik tersebut, Dikatakan Yusferi terdapat dilokasi pipa induk yang tak jauh dari lokasi tempat Intalasi Pengelolaan Air  PDAM Tirta Indragiri di Pulau Palas. Yaitu kerusakan 4 pipa induk  di jembatan parit 8, 10 12 dan parit 13 desa Pulau Palas, ditambah  1 pipa induk yang terbakar dan 2 pipa bawah tanah (PE) yang putus,  di lokasi yang sama.  

“ Pipa yang rusak ini  adalah pipa yang sangat vital dan merupakan pipa induk untuk pendistribusian air PDAM ke pelanggan. Makanya untuk melakukan perbaikannya harus dilakukan perbaikan ulang atau secara keseluruhan dan tidak bisa dilakukan tergesa-gesa. “ Tambah Kemas.

Kemudian terkait dengan adanya perbaikan kerusakan pipa induk PDAM tersebut, Kemas juga berharap masyarakat khususnya pelanggan PDAM Tirta Indragiri  di kota Tembilahan bisa bersabar dan mengerti kondisinya, karena akibat perbaikan pipa induk ini,  air yang mengalir kerumahnya tidak bisa lancar seperti biasanya. (IIC)

Kamis, 03 November 2011

Info Inhil

Malam Penutupan Porda VII Riau 2011 Disemarakan Tari Pelangi

Kontingen Tuan Rumah (Inhil) Berhasil Menjadi Juara Umum  
Tembilahan (infoinhil.com)-Acara malam penutupan Porda VII Riau 2011 dilakukan di Stadion Sei-Beringin Tembilahan,Minggu malam (23/10) berlangsung meriah disemarakan oleh Tari Pelangi sebagai lambang persahabatan dari murid SD 03 Tembilahan.

Pada seremoni acara penutupan Porda VII Riau 2011 yang dihadiri Gubernur Riau diwakili Wakil Bupati Inhil H. Rosman Malomo, Ketua Koni Riau, Ketua Panitia Harian Porda VII Riau 2011 H.Alimuddin RM, unsur Muspida Pemda Inhil dan juga para undangan serta para atlet dan official 12 kontingen Porda,berlangsung dengan pembacaan defile para pemenang masing-masing pertandingan cabang olahraga Porda VII Riau.  

Dari pembacaan defile hasil perolehan medali pertandingan cabor Porda VII Riau 2011, Kontingen Inhil berhasil menjadi juara umum dengan perolehan medali emas terbanyak yaitu  51 emas, 36 perak dan 40 perunggu. Kemudian juara kedua diraih kontingen Bengkalis dengan perolehan medali 41 emas, 32 perak, 40 perunggu sedangkan juara ketiga diduduki kontingen Pekanbaru dengan perolehan medali 24 emas, 34 perak, 43 perunggu.

Sedangkan juara peringkat keempat disusul kontingen Siak dengan perolehan medali 23 emas, 33 perak, 41 perunggu, peringkat kelima diduduki kontingen Dumai perolehan medali 11 emas, 12 perak, 21 perunggu. Peringkat keenam Kontingen Inhu perolehan medali 10 emas 6 perak,  22 perunggu. Seterusnya peringkat ketujuh kontingen Rohul perolehan medali 9 emas ,2 perak dan 22 perunggu.

Selanjutnya menduduki peringkat kedelapan kontingen Kuansing perolehan medali 8 emas, 6 perak dan 22 pereunggu. Peringkat sembilan kontingen Pelalawan perolehan medali 8 emas, 12 perak dan 15 perunggu, peringkat sepuluh kontingen Kampar perolehan medali 7 emas, 9 perak dan 22 perunggu, peringkat sebelas kontingen Meranti perolehan medali 7 emas, 6 perak dan 8 perunggu dan peringkat terakhir diduduki kontingen Rohil dengan perolehan medali 1 emas, 3 perak dan 3 perunggu.

Kemudian Ketua Panitia Harian Porda VII Riau 2011, H. Alimuddin. RM dalam penyampaaiannya (23/10) mengatakan bahwa animo masyarakat sangat tinggi dalam memeriahkan dan mendukungnya lancar pelaksanaan Porda VII Riau 2011 tersebut.

“Kita mengucapkan terima kasih kepada masyarakat  Inhil dan semua pihak yang selama telah memberikan dukungan dan berpartisipasi dalam memeriahkan Porda VII Riau kali  ini.  Atas kerjasamanya dalam menjaga keamanan dalam kesuksesan pelaksanaan Porda VII Riau 2011 di negeri seribu jembatan ini.,” Sampai  Alimuddin.

Sementara itu, Gubernur Riau H. Rusli Zainal, SE. MM dalam hal ini diwakili oleh Wakil Bupati Inhil, H. Rosman Malomo sebelum menutupi secara resmi pelaksanaan Porda VII Riau 2011.(23/10) menyampaikan bahwa didalam Porda  kali ini tentu ada kesan tersendiri bagi para atlet maupun official tiap kontingen yang harus jadi pelajaran untuk kedepan.

“Kepada para atlet yang menang pada Porda VII Riau 2011 ini, saya menegaskan bahwa apa yang kalian dapat bukanlah merupakan suatu kebetulan semata, namun merupakan buah hasil dari persiapan yang terencana dan latihan yang membutuhkan waktu lama. Oleh karena itu terus pertahankan prestasi dan tingkatkan skill anda,”  Ungkap Wabup Inhil menyampaikan sambutan Gubri.

Dilanjutkannya, Untuk para atlet yang gagal mendapatkan hasil terbaik dalam pekan olahraga tersebut,  janganlah berkecil hati, namun jadikanlah semuanya pelajaran yang berharga untuk tampil menjadi yang lebih baik kedepannya.

“Jangan pernah menyerah karena kemenangan sejati adalah keberhasilan kita untuk menjadi yang lebih baik dari sebelumnya,” Terang Rosman dengan terus menutupi secara resmi pelaksanaan Porda VII Riau 2011 di kabupaten Indragiri Hilir.(IIC)

Info Inhil

Pengidap HIV/AIDS di Inhil Makin Bertambah

Dari 25 Penderita, 7 Diantaranya Sudah Meninggal dan 18 Masih Hidup Beraktifitas
Tembilahan (infoinhil.com)– Memasuk bulan ke 10 tahun 2011 ini, diketahui bahwa jumlah penderita  atau pengidap virus HIV/AIDS di kabupaten Indragiri Hilir, telah meningkat mencapai 25 orang.

Dimana sebelumnya pada Juni 2011 lalu, diketahui hanya berjumlah 22 orang.   
Sebagaimana pernyataan yang disampaikan Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Inhil, Umar Pulungan, Diakuinya bahwa dalam kurun waktu beberapa bulan saja, sudah ada 3 kasus baru yang terungkap, dan menurutnya dalam hal ini masih sebagian kecil saja dari prediksi kasus HIV/AIDS yang ada di wilayah Inhil, dalam arti kata masih sangat banyak penderita HIV/AIDS di wilayah Inhil ini yang belum terdata oleh KPA.

“ Memasuki awal September 2001 ini, Jumlah penderita atau pengidap HIV/AIDS sudah meningkat lagi menjadi 25 orang penderita, Untuk saat ini hanya ada 3 penderita baru yang terdata oleh KPA atas kerjasama dengan clinik VCT yang hingga kini, pihak  terus menerima konsultasi dan pemeriksaan gratis masyarakat di komplek RSUD Puri Husada Tembilahan,” ujar Umar Pulungan kepada wartawan. 

Dikatakannya, berdasarkan data yang saat ini ada di KPA, bahwa dari 25 orang penderita HIV di Inhil, 7 orang diantaranya sudah meninggal dunia, sedang 18 orang lainnya masih hidup dan beraktifitas di lingkungan masing masing, termasuk di lokalisasi yang ada di Inhil. Dari semua penderita, 15 orang berjenis kelamin laki laki dan 10 orang perempuan.

Untuk penderita HIV/AIDS yang masih hidup, KPA mengaku ada sebagian yang sudah pindah lokasi namun tidak diketahui opleh KPA. Sedangkan beberapa penderita masih dalam pengawasan dan pembinaan oleh KPA. Rata- rata dari penderita yang masih HIV positif, mereka masih bisa beraktifitas seperti biasa, berbeda dengan yang sudah HIV/AIDS, ketahanan tubuhnya sudah sangat minim dan tidak bisa ditolong.

“Kita menghimbau kepada masyarakat, bagaimanapun kondisi ini harus diwaspadai karena masih banyak kasus HIV/AIDS yang belum terungkap oleh KPA, sehingga ancaman terhadap sanak keluarga kita masih sangat besar untuk terjangkit HIV/AIDS,” tegas Umar Pulungan.

Sementara itu, Untuk melakukan upaya pencegahannya, menurutnya  KPA Inhil sendiri sampai saat ini juga terus melakukan sosialisasi bahaya HIV/AIDS secara marathon kepada seluruh kalangan masyarakat, mulai dari pelajar SLTA, Mahasiswa dan masyarakat umum agar terbentuk sosialisasi berantai dari satu pelajar ke pelajar lain, mahasiswa ke mahasiswa lain dan seterusnya.

“Sejumlah lokalisasi juga tetap dalam pengawasan kita, tim dilapangan terus bekerja mengajak para pekerja seks komersial untuk memeriksakan diri ke klinik VCT. Perlu juga diingat bahwa dengan memeriksakan diri ke clinik VCT, berarti masyarakat melakukan deteksi dini, juga antisipasi agar diri tidak tertular HIV/AIDS,” paparnya.

Kemudian Umar kembali mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan diri dan keluarga, bahwa masih banyak kasus HIV/AIDS yang belum terungkap atau terdata di Inhil, sehingga para penderita masih dengan bebas menjalani hidup dan kemungkinan menularkan kepada masyarakat lain di lingkungannya juga sangat tinggi. Karena berdasarkan definisi WHO, jika disuatu tempat ditemukan satu kasus HIV/AIDS, maka 100 orang disekitar penderita tersebut dikatakan sudah terinfeksi HIV.(IIC)
Arif Rahmadhan

Riau DBD

DBD di Riau,30 Meninggal Dunia

DBDPEKANBARU - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Riau 2011 ini meningkat tajam dari tahun sebelumnya. Hingga Oktober, tercatat 1.429 kasus dengan 30 meninggal dunia. Sementara 2010 tercatat 991 kasus.

Dinas Kesehatan Provinsi Riau belum menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait kasus DBD tahun ini. Untuk kabupaten/kota, baru Kabupaten Indragiri Hulu yang telah menetapkan status KLB setelah terjadi peningkatan kasus dua kali lipat dari sebelumnya.

‘’Yang lain belum tahu karena belum ada laporan resmi ke Dinas Kesehatan Provinsi Riau,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Katijo Sempono, melalui Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Andra Syafril pada Riau Pos, Kamis (3/11).

Menurutnya, yang berhak menyatakan KLB adalah Kepala Dinas Kesehatan sesuai Peraturan Menteri.

‘’Memang mengalami peningkatan, namun kini belum bisa dinyatakan daerah mana saja yang KLB karena laporan dari kabupaten/kota belum masuk. Kondisi ini tentunya sulit untuk dilakukan analisa penentuan KLB secara keseluruhan,’’ jelasnya.

Dengan kondisi DBD yang meningkat tajam ini, Dinas Kesehatan Riau mengimbau dilakukan upaya antisipasi oleh kabupaten/kota dan cepat tanggap.

Masyarakat juga diharapkan hidup bersih. Jika dilihat, jumlah kasus DBD dari bulan ke bulan naik turun (fluktuatif). Khusus untuk 2011, jumlah kasus yang tinggi ada di September 306 kasus, sedang Oktober 63 kasus.

‘’Kita ada limit waktu untuk menunggu laporan dari kabupaten/kota, yaitu per tanggal 10 tiap bulan. Kadang kami juga tak bisa memberi keterangan secara keseluruhan dan diperbaharui, karena hanya beberapa kabupaten/kota yang mengirim laporan,’’ tuturnya.

Dikatakannya, kondisi peningkatan DBD ini karena pengaruh cuaca yang sedang musim peralihan (pancaroba) menuju musim hujan. Perantara penularan DBD juga karena virus yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler serta sistem pembekuan darah sehingga mengakibatkan pendarahan.

‘’Vektor yang berperan dalam penularan penyakit ini adalah nyamuk aedes aegypti dan ini perlu diantisipasi tentunya dengan pola hidup sehat, baik di dalam maupun di luar rumah secara dini dan rutin,’’ ujar Andra.

Untuk kewenangan, lanjutnya, Dinas Kesehatan Riau hanya mendukung. Jika kabupaten perlu logistik untuk antisipasi DBD, akan dibantu. Sedang tindakan nyatanya dilakukan kabupaten/kota.

‘’Selama ini kami sudah berkoordinasi dan laporan soal ini sering masuk ke provinsi namun tak semua kabupaten yang melapor. Untuk bantuan, provinsi tak bisa langsung ke masyarakat, harus melalui kabupaten/kota yang lebih berwenang,’’ tuturnya.

Disebutkannya, langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum terjangkit adalah melakukan fogging atau pengasapan, meski ini hanya mematikan nyamuk dewasa.

Untuk anak nyamuk atau jentik-jentik harus dengan kebersihan warga sendiri dan upaya ini sudah dilakukan imbauan ke kabupaten/kota melalui Dinas Kesehatan di daerah dan Puskesmas.

Inhu KLB, 106 Kasus, 4 Meninggal
Sebelumnya, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) ditetapkan KLB DBD setelah penderita mencapai 106 dan 4 di antaranya meninggal dunia. Menurut Kadiskes Inhu, Zainal Arifin SKM MKes, penderita DBD tahun ini jauh meningkat dibanding tahun lalu yang hanya 25.

Menyikapi hal ini, Diskes Inhu menyiagakan seluruh fasilitas dan tenaga medis. ‘’Setiap dapat informasi terjadinya DBD, Diskes akan langsung melacak dan langsung melakukan tindakan di lapangan guna mencegah penyebaran dengan melakukan fogging pada radius 200 meter,’’ ujarnya.

Beberapa pasien sudah diobati di Puskesmas Kambesko dan Puskesmas Sipayung di Kecamatan Rengat dan Puskesmas Kecamatan Pasir Penyu serta Puskesmas Kecamatan Lirik dan Puskesmas Pekan Heran, Kecamatan Rengat Barat.

Diskes Inhu mengimbau, jika pihak swasta menanggulangi kasus DBD, agar dapat melapor. Ini perlu untuk dilakukan tindak lanjut di lapangan. Warga juga diminta memberantas DBD dengan cara memutus mata rantai penularan.

Melihat data di Diskes Inhu, tahun 2007 penderita DBD mencapai 107, tahun 2008 mencapai sekitar 80, tahun 2009 mencapai 98 dan tahun 2010 sebanyak 25.

‘’Pada 2008 lalu juga ada kasus chikungunya yang juga disebabkan gigitan nyamuk yang menyerang persendian hingga terjadi kelumpuhan. Biasanya sesuai teori, penyakit chikungunya sekali dalam 20 tahun,’’ jelasnya.

Bayi Delapan Bulan Meninggal
Ganasnya DBD merenggut nyawa warga Desa Koto, Telukkuantan Kabupaten Kuantan Singngi. Bayi berusia delapan bulan, Rizik, meninggal dunia, kemarin di Ruang ICU, RS Awal Bros Pekanbaru.

Menurut Direktur RSUD Telukkuantan, dr David Oloan, Kamis (3/11), korban menderita DBD sudah tingkat 4. Korban juga menderita komplikasi gangguan kesehatan, salah satunya alergi. Korban sempat dirawat di RSUD Telukkuantan. Selama perawatan, dia mengalami koma, sehingga dirujuk ke RS Awal Bros untuk perawatan intensif.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, dr H Djasmuddin Djalal, MKes melalui Kasi Penanggulangan Wabah dan Bencana Diskes Kuansing, dr Emita Ajis mengatakan, penyebab tak tertolongnya nyawa Rizik karena pihak keluarga terlambat melapor perkembangan kondisi kesehatan korban ke pos kesehatan terdekat.

Mengantisipasi terylangnya hal serupa, Emita Ajis mengimbau masyarakat tak segan-segan memberitahu petugas kesehatan jika ada keluarga/saudara/tetangga yang mengalami gangguan kesehatan. ‘’Apakah itu suhu badan agak panas atau lainnya,’’ ujarnya.

Perlu Kesadaran Bersama
Anggota DPRD Riau Abu Bakar Siddik menyatakan keprihatinan dengan mewabahnya DBD di Riau. ‘’Saya sudah coba berkomunikasi dengan Pak Katijo Sempono (Kadiskes Riau) apa yang telah dibuat menghadapi kondisi ini,’’ ujar Abu.

Seperti mengutip keterangan Kadiskes, lanjut Abu, pihak Diskes beberapa bulan lalu sudah membuat surat edaran ke kota/kabupaten agar mengantisipasi datangnya musim hujan di Riau.

Namun karena kini kondisinya kian memburuk, Kadiskes akan kembali membuat surat edaran. Antara lain isinya mengajak warga bergotong royong serentak. Diskes juga sudah mempersiapkan obat-obatan guna menghadapi endemi tersebut.

Yang terpenting dilakukan, menurut Abu, memang bersih-bersih lingkungan secara bersama. Di antaranya mengubur botol, kaleng atau wadah lain yang bisa menampung air bersih yang dijadikan habitat berkembangnya jentik nyamuk. Juga membersihkan drainase yang tersumbat.

‘’Ini memang penyakit yang menyerang sebagian besar masyarakat kota. Ini tak terlepas dari kebiasaan masyarakat kota menggunakan wadah botol atau kaleng dan membuangnya begitu saja usai dipakai. Sehingga jika tergenang air bisa jadi tempat berkembangnya nyamuk sumber penyakit DBD,’’ jelasnya. Kondisi ini harus segera disikapi bersama semua kota/kabupaten. Apalagi dari data BMKG, musim hujan masih akan berlangsung beberapa bulan ke depan.

Sumber : Riau Pos

Info Inhil

Inhil Dapat Dana DAK Untuk Pendidikan RP 11 Milyar

Tembilahan (infoinhil.com)  -  Pada tahun 2011 ini, Inhil  mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 11 milyar. Dimana dana tersebut akan dialokasi untuk Bidang Pendidikan, Seperti pembangunan gedung sekolah, perehaban bangunan sekolah dan pembangunan gedung pustaka.

Sebagaimanan yang diungkapkan Zulkarnain SE, Anggota Komisi II DPRD Inhil yang membidangi masalah keuangan. Bahwa dana tersebut masuk ke rekening daerah pada bulan September kemaren, dan kebetulan ketika itu dewan sedang membahas APBDP tahun 2011.

Keterlambatan masuknya anggaran memang berimbas pada pelaksanaan kegiatan. Sebab menurut petunjuk teknis, pelaksanaan paling lambat meski sudah selesai pada 15 Desember. Akibatnya, bangunan sekolah yang meskinya bisa dibangun dua kelas mungkin hanya satu yang bisa dilaksanakan. Sebab dengan sisa waktu yang ada, rekanan kontraktor tidak akan mampu untuk menyelesaikan.

"Kendala kita memang terletak pada lambatnya dan DAK tersebut masuk ke rekening Pemda. Akibatnya terpaksa beberapa kegiatan terpaksa dipangkas, mengingat tenggak waktu pelaksanaan yang sangat mepet," ujar Politis Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) tersebut.

Tapi meski begitu, ia berharap kepada pihak terkait untuk dapat bekerja maksimal dengan sisa waktu yang ada. Sebab, jangan sampai nantinya uang tersebut harus kembali lagi kepusat, karena kelemahan kita dalam memanfaatkan waktu yang tersisa. (IIC)